Tuesday, May 21, 2013

Crochet(ing)

Masih dalam tema mengisi waktu luang sebagai pengangguran, haha.

Salah satu hobi saya yang lumayan bermanfaat adalah merenda. Merenda (crocheting) alias bikin renda, berbeda dengan merajut (knitting). Yang membedakan adalah jarum dan teknik yang digunakan, walaupun hasil akhirnya sekilas tampak mirip. Untuk selanjutnya saya pake istilah bahasa inggrisnya aja ya, biar lebih pas.

Crocheting menggunakan jarum berkait yang disebut hakken atau hakpen. Kaitannya terdapat di salah satu atau kedua ujung jarum. Pada jarum yang memiliki dua buah kait, kedua ukuran kaitnya berbeda. Proses crocheting adalah dengan menarik benang menggunakan kait yang ada di ujung jarum hakken melewati lubang yang dibuat dengan pola tertentu secara simultan. Oke, saya ngga bisa menjelaskan secara naratif dengan baik si proses ini, tapi kalau penasaran bisa cari kata kunci 'crochet' di yutub :p

si jarum hakken alias hakpen

proses awal crocheting, bikin rantai alias chain stitch

salah satu teknik crocheting

beberapa pola umum hasil crocheting


Sementara itu, knitting menggunakan sepasang (dua buah) jarum rajut yang ukurannya lebih panjang daripada jarum hakken. Jarum rajut ini bentuknya mirip stik drum, dalam versi lebih langsing kurus. Ujungnya agak meruncing (saya ingat pernah baca cerita detektif dimana pembunuhnya menggunakan jarum rajut yang ujung runcingnya ditajamkan sebagai senjata pembunuh). Prosesnya lebih kepada melilitkan benang ke jarumnya, lalu dilakukan secara bolak balik per baris rajutan (misal baris pertama, benang dililitkan ke jarum di tangan kiri, lalu baris kedua rajutan dari jarum di kiri dipindahkan ke jarum di tangan kanan sambil menambahkan rajutannya). Bingung ya? Hehe, saya juga belum menguasai kalau si knitting ini, masih belajar dasarnya. Kalau masih abstrak, bayangin deh adegan-adegan di film dimana ada tokoh wanita tua duduk di kursi goyang sambil memegang satu jarum panjang di masing-masing tangannya, terus di bawah kursinya ada gulungan benang. Kebayang kan?

jarum knitting
teknik memegang jarum knitting
proses knitting

salah satu hasil knitting (pola paling dasar)

Nah di beberapa hari bebas ini, saya berhasil membuat beberapa proyek crocheting. Ini penampakannya *jengjeeeng*

tas buat ponakan ^^

take a closer look!

tas, tempat hp, kantong mukena, sarung botol minum

Eh itu, kantong mukena sama tempat hp bukan dibikin pas pengangguran ini, tapi udah lama, hihi. Mau cerita sedikit juga. Dulu saya diajari crocheting ini sama Mamah, waktu masih SD. Pas awal belajar dulu males-malesan tapi sekarang saya bersyukur karena kalau ngga dipaksa, saya ngga bakal punya keterampilan ini yang ternyata cukup terpakai. Mamah saya juga mengajari kakak saya, yang sampai sekarang jauh lebih jago dan hasil crocheting-nya jauuuh lebih rapi dari saya (nasib). Sementara Mamah diajarin Mbah Putri juga duluu. Jadi ini semacam warisan turun temurun lah ya. Kalau saya punya anak perempuan nanti juga mau saya ajarin ah, biar pahala ke kakak, Mamah dan Mbah mengalir terus, insya Allah :)

Sekedar berbagi info dan inspirasi, hehe. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca :D

Bonus image! Ahaha..

NB : semua images dari google, kecuali yang ada 'cap' blog saya

Pengangguran (oh yeah)

Jumpa lagi kawan-kawan blogger! (setelah vakum *lagi* beberapa lama, hehe)

Sekarang saya sudah menyandang status baru sebagai anak rumahan (baca : unemployment). Kasarnya pengangguran lah ya, hihi. Tapi sebagai anak rumahan, saya mau membuktikan bahwa ga kerja kantoran bukan berarti cuma males-malesan di rumah. Karena dengan banyaknya waktu senggang di rumah, saya jadi punya waktu buat masak, beberes rumah (terutama kamar), maen sama ponakan dan doing hobbies kayak baca buku ato crocheting.

Baiklah, minggu pertama saya sebagai fresh unemployment saya isi dengan makeover meja belajar. Sebenernya ini proyek yang udah lama tertunda setengah selesai, jadi pas udah mulai nganggur di rumah, mulailah itu si meja diubek-ubek lagi. Ini penampakan si meja korban makeover (versi before):

semuanya berantakan ditumpuk-tumpuk cuy

sampe kolong meja pun berantakan -__-

 Ini bahan dan alat-alat perangnya..

kertas kado, kotak-kotak bekas,dan alat-alat standar buat bikin prakarya

Dan, tadaaaa!
Inilah hasil after-nya.. Yah emang ga beda jauh sih, tambah penuh malah, haha *makeover gagal dong*

kelihatan bedanya sama versi before?

intinya sih, bagian-bagian meja yang udah pada cacat ditutupin :p

Pertanyaannya, kenapa si meja ini dipertahankan sih? Ga beli baru aja? Well, yang pertama tentu karena alasan ekonomi dong ya. Beli meja baru pasti lebih mahal daripada makeover meja lama yang modalnya cuma beberapa lembar kertas kado. Lagipula setelah menilik-nilik meja belajar yang banyak dijual di pasaran, saya rasa kualitasnya ga sebagus meja-meja yang dijual jaman dulu. Ga tau juga ding, perasaan saya aja kali, hehe. Tapi alasan lainnya yaitu karena meja ini lumayan bersejarah buat saya. Bayangin aja, ini meja udah dipake kakak saya yang usianya 8 tahun di atas saya. Sejauh yang saya inget, meja ini ada dari kakak saya SD. Mungkin malah seumuran saya. Wew, awet juga ya.

Sekian pekerjaan makeover meja saya, semoga bermanfaat! Dan terima kasih sudah membaca :D