Friday, July 8, 2011

Bersyukur

Mumpung koneksi speedy lagi bagus-bagusnya, boleh juga dimanfaatkan buat posting blog. Hehe.

Kali ini saya mau cerita tentang bersyukur. Akhir-akhir ini di tivi (kalo malem) ada iklan rokok yang modelnya Lukman Sardi itu loh, udah liat? Nah, di iklan itu ceritanya Lukman Sardi jadi tukang cuci mobil dan dia disitu (dengan takjub saya liat) selalu tersenyum dan menikmati kerjaannya sebagai tukang cuci mobil (plus cuci sapi). Dan karena dia selalu bersyukur itulah, dia dapat rezeki yang tak disangka-sangka (dapat tip lah, dapat senyum dari pelanggan cewek cantik lah, hehe) dan tampak bahagia.

Hubungannya sama postingan ini? Yah, mungkin kebetulan aja akhir-akhir ini saya lumayan sering liat iklan itu. Terus pas buka faceb**k ada message dari si ehem (haha) tentang doa anak-anak Gaza. Tentang sulitnya hidup mereka, tentang beruntungnya kita yang hidup nyaman di sini. Terus tadi siang dikirimin sms dari die juga, yang potongan isinya gini "..selamat menikmati nikmat-Nya kembali.. semoga kita menjadi orang yang bersyukur..". Ada lagi! Pas tilawah abis magrib tadi, ternyata tilawah saya sampai surah Ar Rahmaan. Sekedar mengingatkan, di surah tersebut ada satu ayat yang selalu diulang, yaitu "Fabi ayyi aa laaa i Robbikumaa tukadz dzibaan" yang artinya "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?". Jegeerr. Berasa disentil. Mungkin selama ini saya kurang bersyukur? Terlalu banyak berkeluh kesah dan bersedih hati dengan cobaan hidup? *especially skripsi. Mungkin selama ini saya terlalu sibuk memperhatikan kesulitan-kesulitan sampai tidak sempat menikmati hal-hal sederhana yang membahagiakan?

Dulu pernah, saya iseng-iseng menghitung hal-hal yang seharusnya saya syukuri dalam hidup. Mulai dari lahir. Alhamdulillah saya lahir normal, Alhamdulillah saya lahir sebagai muslim, Alhamdulillah saya lahir di Bogor, Alhamdulillah saya lahir sebagai anak bungsu (haha). Dan seterusnya. Berjam-jam duduk sambil mikir, sama sekali ngga ada berhentinya kata-kata "Alhamdulillah" itu. Dan sekarang setelah saya merasa disentil itu, saya jadi ingat lagi. Betapa malasnya saya, hanya untuk bersyukur! Makanya hidup jadi berasa lebih berat saat ini.

Jadi, terima kasih untuk semua yang secara tidak langsung sudah mengingatkan. Lukman Sardi, si ehem yang sudah mengirimkan message dan sms, dan terutama Allah.. Dan saat ini, saya merasa jadi orang paling beruntung sedunia :)

Cheers.
nb. Mari membiasakan diri bersyukur :D

No comments:

Post a Comment