Dari pengalaman liburan saya kali ini, pelajaran nomor satu adalah : siap-siap kecewa kalo liburan bareng bocah-bocah. Karena saya sudah jauh-jauh ke Bali, capek-capek di jalan, tapi nyampe sana ga bisa kemana-mana karena si ponakan-ponakan kecapean dan maunya tidur melulu di kamar hotel. Gigit jari.
Hari keempat diawali dengan kakak ipar saya yang kena gangguan pencernaan, sehingga ngga bisa ikut jalan-jalan. Padahal hari terakhir ini lumayan seru, kami ke monumen peringatan bom Bali di Legian dan Garuda Wisnu Kencana. Rencananya sih dari GWK mau ke Uluwatu sama Kuta, tapi saya kalah suara sama ponakan-ponakan saya yang pengen cepet-cepet pulang ke Bogor *gigit jari lagi.
Monumen Bom Bali, Legian
Monumen ini dibangun untuk mengenang korban bom Bali pertama. Banyak bule yang datang dan foto-foto juga di sini, jadi tempat ini pun sudah bisa dianggap objek wisata lah ya. Selain itu, yang saya perhatikan adalah jalan Legiannya sendiri. Jalan sempit dengan alas paving ini hampir seluruhnya diisi bar, klub dan toko oleh-oleh. Dan jujur, saya merasa agak kurang nyaman berjalan di sini. Hmm.
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park
Area GWK Cultural Park di Tanjung Nusa Dua ini terletak di dataran tinggi, dengan sebuah pelataran luas yang dipahat dari bukit kapur besar. Pelataran ini (namanya Lotus Pond) sering digunakan untuk acara-acara besar, termasuk konser-konser musik. Salah satu objek wisata paling terkenal di Bali ini merupakan area yang nantinya akan menjadi tempat berdirinya monumen Garuda Wisnu Kencana. Sayangnya, monumen karya Nyoman Nuarta ini masih dalam tahap pengerjaan (ngga selesai-selesai). Bagian yang sudah rampung baru kepala Garuda, kepala Dewa Wisnu dan tangannya. Kalau keseluruhan monumen ini jadi, tingginya bahkan akan melebihi Liberty Statue di US sana. Katanya sih bakal jadi monumen terbesar di dunia, jadi ya kita doakan saja agar pengerjaannya bisa terus dilanjutkan.
Lotus Pond alias si pelataran guede |
Patung kepala Garuda. Lihat ada jempol kakinya Dewa Wisnu? |
Poto disini baru sepi. Di depan patungnya ramaaai |
Ini Dewa Wisnu-nya |
After the show |
Empat hari di Bali masih sangat kurang. banyak objek wisata menarik yang belum dikunjungi, misalnya Uluwatu, Ubud, Gua Gajah, Besakih dan Trunyan. Mudah-mudahan masih ada umur dan rezeki untuk kembali ke pulau cantik ini. Tapi di kunjungan selanjutnya, saya memilih perjalanan udara aja deh.
Malam harinya, kami memulai perjalanan menuju Tuban dan kemudian pulaaang.. Posting selanjutnya akan menyajikan cerita tentang Tuban :D
Cheers! Thanks for reading :D
Wow, Dwica punya blog ternyata.
ReplyDeleteBaca-baca dulu ah...
oleh-oleh buat aye mane mpook haha
ReplyDelete